Selasa, 24 Desember 2019

MACAM MACAM TARI DI SANGGAR SENI SEKAR PANDAN


          Sanggar Seni Sekar Pandan ini berdiri pada tanggal 05 Mei 1992, didirikan oleh Heri Komara Hadi Arkaningrat atau biasa dipanggil Elang Heri dan akrab dipanggil juga bang Heri. Sanggar Seni Sekar Pandan ini juga sudah berdiri selama 27 tahun lama nya.  Sanggar Seni Sekar Pandan ini berada di komplek Keraton Kacirebonan Jl. Jagasatru Pulasaren, RT 04/ RW 02 No.74 Kec. Pekalipan, Kota Cirebon, Jawa Barat, Indonesia. Komplek Keraton Kacirebonan itu sangat sederhana, mirip dengan komplek padat yang berada di Jakarata. Namun disini lebih bersih dan juga tenang dari bising nya ramai kendaraan. Dan warga yang tinggal disini pun merupakan orang-orang keturunan Kesultanan Kacirebonan.
Ada berbagai alasan mengapa seorang lelaki yang akrab dipanggil bang Heri ini tertarik dan selalu semangat untuk mengembangkan kesenian khas Kota Cirebon, alasan utama nya yaitu  kesenian itu merupakan warisan dari leluhur yang harus selalu dilestarikan, dikenalkan, dijaga, dan dikembangkan terutama kepada  cucu-cucu nya dan masyarakat Kota Cirebon. Dan tanggung jawab moral berada di keluarga Keraton menjadi salah satu alasan mengapa bang Heri harus tetap semangat melestarikan dan mengembangkan Kesenian Kota Cirebon sehingga mendirikan sebuah tempat pelatihan kesenian yang cukup terkenal yaitu Sanggar Seni Sekar Pandan. Sangat banyak rintangan nya memang saat menjalankannya, namun bang Heri tidak pernah menyerah.
Ada beberapa macam tari di Sanggar Seni Sekar Pandan ini yaitu;
1   Tari Topeng
Tari Topeng terbagi menjadi 5 yaitu;
1.       Tari Topeng Panji

      Tari Topeng yang pertama adalah Topeng Panji yang menggambarkan suci nya seorang anak yang baru lahir ke dunia. Gerakan-gerakan pun yang begitu sangat sederhana, halus dan lembut membuat ciri khas tari topeng berjenis Panji ini mudah dikenal di khalayak umum. Selain itu pada bentuk topeng nya bewarna putih dengan mata, hidung dan guratan lain nya yang tipis. Seperti kata pepatah yang mengatakan bahwa manusia yang baru lahir ke dunia masih putih suci tanpa dosa dan coretan seperti kertas putih
2.       Tari Topeng Samba

Tari Topeng Samba ini menggambarkan ketika manusia sedang mulai masuk fase anak-anak. Gerakan-gerakan yang lincah, lucu, dan kurang luwes memang di hadirkan di dalam tarian ini. Seperti anak-anak kecil pada umumnya, topeng yang digunakan nya pun memiliki ekspresi seperti anak-anak dengan mata yang agak terbuka dengan warna agak merah muda gitu.
3.       Tari Topeng Rumyang

     Tari Topeng Rumyang ini merupakan suatu penggambaran ketika seseorang mulai masuk ke dalam masa remaja atau masa nya dalam mencari jati diri. Gerakan-gerakan pada tarian ini cukup sering kali terlihat adanya pengulangan yang cenderung terlihat labil seperti karakter anak remaja yang labil dalam bersikap dan mengambil keputusan . Sebagai bentuk ekspresinya, topeng yang di gunakan memiliki warna dasar merah muda dengan ada beberapa ukiran sederhana.
4.       Tari Topeng Tumenggung

          Tari Topeng Tumenggung ini memiliki gerakan yang tegas seperti mengisyaratkan suatu kebijaksanaan ketika mulai memasuki ke dalam fase dewasa. Topeng yang digunakan nya pun memiliki suatu ekspresi yang lebih terlihat tegas dan beribawa dengan warna dominan merah. Untuk kostum nya sendiri, biasa nya penari menggunakan pakaian warna hitam. Tumenggung dalam bahasa setempat memiliki arti yang merupakan struktur kerajaan atau kesultanan dengan pangkat yang di miliki nya yaitu panglima perang.
5.       Tari Topeng Kelana

          Tari Topeng Kelana ini merupakan sebagai bentuk penggambaran keserakahan manusia yang terlalu ambisius dan sangat amarah. Penari nya sendiri biasa nya mengenakan kostum berupa warna merah dengan gerakan-gerakan yang lebih lincah dari berbagai jenis tari topeng lainnya. Pada ekspresi topeng nya terdapat cukup banyak guratan yang sangat rumit serta adanya ikatan tali ornament khusu. Dan pada topeng nya pun terlihat menggambarkan muka seseorang yang sedang marah.
Pementasan Tari Topeng sering di adakan di bale (panggung) atau tempat terbukalain dengan penari nya berada di bagian tengah panggung. Biasanya sebagai alat penenrangan nya menggunakan obor atau sinar bulan langsung dengan diiringi oleh music khas Kota Cirebon. Namun, kini tari topeng sudah berkembang dan dipentaskan di berbagai tempat untuk menarik pengunjung. Dihiasi dengan lampu-lampu dan sorot yang menawan dan dekorasi panggung yang sangat menakjubkan. Dalam satu pementasan biasanya ada urutan darintari topeng tersebut yang dimulai dari Tari Topeng Panji sampai Tari Topeng Kelana.

2.     Tari Sintren

     Sejarah Nama “Sintren” dalam tarian ini berasal dari suku kata ‘Si’ yang berarti dia dan ‘tren’ yang merupakan suatu panggilan dari seorang ‘putri’. Ada sebuah sejarah yang melatarbelakangi tarian ini adalah kisah cinta antara Raden Sulandono dan Putri Sulasih yang berasal dari Desa Kalisalak. Raden Sulandono merupakan putra dari Ki Bahurekso, bupati Kendal dengan Dewi Rantamsari atau biasa dikenal sebagai Dewi Lanjar. Hubungan asamara antara Raden Sulandono dan Sulasih tidak disetujui oleh Ki Bahurekso. Akhirnya sulasih mengabdikan dirinya sebagai penari sedangkan Raden Sulandono pergi jauh untuk bertapa.  
       Di Sanggar Seni Sekar Pandan sendiri latihan untuk tari Sintren itu rutin setiap hari Minggu Pukul 15.00-17.00 . Bentuk pertunjukan tarian sintren yaitu, awalnya tangan gadis penari diikat oleh semua pawang dalam keadaan tidak berdandan sama sekali. Kemudian, mereka memasukkan gadis itu ke dalam kurungan sempit biasa dikenal kurungan ayam. Ajaibnya, setelah kurangan ditutup dan bergetar, maka si gadis penari itu keluar dari kurangan sempit tersebut. Setelah itu, si gadis itu tampil dengan penampilan yang berbeda dari keadaan semula. Kedua tangan gadis itu tidak terikat lagi. Penampilannya pun sudah berdandan cantik dan berganti baju serta menggunakan kacamata hitam. Gadis penari tarian sintren ini siap menari tanpa kendali atau menari dalam keadaan kesurupan.
3.     Tari Batik

     Sejarah terciptanya tari batik di Sanggar Seni Sekar Pandan yaitu, Bang Heri sendiri sebagai pendiri sanggar tersebut,menciptakan Tari Batik karena terinspirasi dengan pengrajin batik yang ada di sekitar Keraton. Bukan hanya terinspirasi oleh pengrajin batik saja,tetapi Cirebon memiliki kaya akan keragaman motifnya, dengan adanya seni batik yang cukup beragam akhirnya Bang Heri mencoba untuk mempromosikan dengan menggunakan tarian, yang dinamakan Tari Batik yang menggambarkan visual batik itu sendiri.

Elang Heri Komarahadi mengungkapkan bahwa tari batik rampung, dan pertama kalinya ditampilkan di acara festival Keraton Nusantara ke-7 di Pelmbang tahun 2010. Pada saat kerajinan batik ditetapkan oleh Unesco sebagai salah satu keekayaan kultural Indonesia kemungkinan besar batik Cirebon akan semakin dikenal oleh masyarakat luas.

             Tari Manggala Yuda

     Tari ini diciptakan pada tahun 2010. Tari Manggala Yuda merupakan tari kreasi yang menceritakan tentang pasukan perang. Manggala Yuda berasal dari kata dasar Manggala dan Yuda, Manggala artinya ujung tomabak, sedangkan Yuda artinya perang. Tari Manggala Yuda memiliki keunikan dalam suatu gerak dimana adanya penggabungan unsur-unsur dari tari lain seperti tari topeng, wayang, great silat dan beberapa tarian khas Cirebon lainnya.

                

               

0 komentar:

Posting Komentar