Senin, 30 Desember 2019

RENTENG BUDAYA SANGGAR SEKAR PANDAN

Sanggar Seni Sekar Pandan memiliki agenda-agenda rutin yang selalu diadakan rutin. Mulai dari agenda harian, mingguan, bulanan, hingga tahunan. Agenda harian nya yaitu latihan sesuai jadwal latihan yang telah dipilih dan di jadwalkan, agenda mingguan nya yaitu pentas panggilan yang selalu ada setiap mingguan nya, agenda bulanan nya yaitu pementasan rutin dari Sanggar Seni Sekar Pandan di awal minggu setiap bulan tersebut, dan agenda tahunan nya yaitu perayaan ulang tahun Sanggar Seni Sekar Pandan.

Pagelaran Seni Renteng Budaya merupakan acara seni yang diselenggarakan dalam rangka syukuran memperingati ulang tahun Sanggar Seni Sekar Pandan yang ke-22. Acara ini berlangsung sejak hari Senin, 5 Mei 2014 dan berakhir pada puncak nya di hari Sabtu, 10 Mei 2104. Dengan tema “Renteng Budaya”, acara ini mengambil konsep campur sari, yaitu merupakan perpaduan dari bebearapa kesenian tradisional dan kesenian modern yang pada inti nya menggambarkan suatu perjalanan manusia menggapai panji mapaning sawiji (suatu keyakinan yang lurus kepada Tuhnan Yang Maha Esa). Pagelaran ini menampilkan 80% kesenian tradisional dan 20% nya yaitu kesenian modern. Meskipun konsep acara setiap tahun selalu berbeda, yang tetap di pertahankan oleh Sanggar Seni Sekar Pandan adalah kesederhanaan nya.

Selain syukuran, tujuan utama dari acara perayaan ulang tahun Sanggar Seni Sekar Pandan ini adalah silahturahmi, dan apreasi terhadap hasil pembelajaran di Sanggar. Menurut Elang Heri Komarahadi selaku pendiri dan Pembina Sanggar Seni Sekar Pandan ini, dengan adanya acara seperti ini minimal para peserta didik mempunyai ajang untuk tampil dan di apresiasi setiap tahun nya sekali. Dengan di adakan nya acara seperti ini, semakin banyak pemuda juga yang ingin mempelajari seni tradisional, seni yang di pelajari nya pun makin banyak, tidak hanya seni tari tapi juga seni musik , bagi Elang Heri hal ini menjadi indicator bahwa seni tradisional di Cirebon terus berkembang.

Hari Sabtu, 10 Mei 2014 merupakan puncak dari Renteng Budaya. Panggung yang berdiri di Alun-alun Keraton telah di kerubuni oleh warga sekitar sejak senja. Sebuah gugunungan yang tinggi nya lebih lebih 4 meter berdiri menjulang di belakang panggung, menjadi latar para pengisi acara yang siap menghibur para pengunjung. Gugunungan tersebut merupakan hasil karya dari kelas seni rupa di sanggar. Di balik kemegahan gugunungan tersebut, kesederhanaan tetap di pertahankan, gugunungan itu terbuat dari bahan gabus matras, gugunungan tersebut dapat bertahan lama dan di gunakan kembali untuk pentas rutin bulanan.

Agar berhasil menyelenggarakan acara nya sampai akhir dengan pengisi acara yang sangat beragam, Sanggar Seni sekar Pandan tidak sendirian. Ada beberapa sanggar kerabat yang secara sukarela datang ke acara Renteng Budaya dan ikut tampil menghibur para penonton yang datang. Antara lain Sanggar Kelapa Jajar, Sanggar Tritunggal, dan Sanggar Wulansari. Kolaborasi di antara sanggar-sanggar di Kota Cirebon terjadi demi berlangsung nya berbagai budaya agar dapat di lihat dan di apresiasi oleh warga Kota Cirebon itu sendiri. Secara keseluruhan, ada sekitar 30 sanggar yang terlibat dalam acara ini. Untuk keberhasilan acara ini, Sanggar Seni Sekar Pandan telah melakukan persiapan selama kursng lebih 3 bulan.

Selama enam hari keberlangsungan perayaan ulang tahun Sanggar Seni Seni Sekar Pandan ini yaitu Renteng Budaya, ada empat suguhan utama yang menjadi focus Sanggar Seni Sekar Pandan. Keempat suguhan utama tersebut adalah parade budaya, apresiasi seni, pasar seni, dan sendratari. Parade budaya dan apresiasi seni dilakukan secara bersama sama oleh seluruh pengisi acara Renteng Budaya dan sengaja di mainkan dan di garap oleh anggota Sanggar Seni Sekar Pandan. Sementara itu, pasar seni tersedia melalui gerai-gerai kecil di seberang panggung utama, menjual produk-produk kreatif khas Cirebon.

Menurut Elang Heri Komarahadi, seluruh biaya perayaan ulang tahun Sanggar Seni Sekar Pandan tema Renteng Budaya ini adalah hasil dari patungan atau sumbangan masing-masing pihak yang telah terlibat di dalam nya. Hal tersebut sudah biasa di lakukan oleh sanggar-sanggar yang ada di Kota Cirebon. Layak nya arisan, semua sanggar akan mendapat giliran untuk saling membantu dan dibantu dalam merayakan hari jadi nya. Mereka mengorbankan keegoisan masing-masing sanggar demi tercipta dan tercapai nya tujuan bersama yaitu melestarikan budaya Kota Cirebon. Menurut beliau, hal ini merupakan permainan gamelan, “contoh lah gamelan, kalau hanya satu mungkin suara yang di hasilkan tidak akan enak, tapi ketika bareng maka akan harmonis dan enak”.

Tidak mudah agar dapat membuat orang untuk cinta akan kesenian tradisional, tetapi Sanggar Seni Sekar Pandan  secara perlahan berhasil mengikis pradigma tersebut. Dengan di adakan nya perayaan ulang tahun Sanggar Seni Sekar Pandan acara sejenis Renteng Budaya di setiap tahun nya, selain untuk syukuran dan apresiasi seni, acara ini juga ternyata menjadi ajang memamerkan kebiasaan sanggar sebagai pelaku pelestari budaya buaday tradisional.

Dengan mempertahan kan konsep orang orang terdahulu, para pengiat kesenian di Kota Cirebon terus selalu berusaha mempertahankan kesenian tradisonal, salah satu nya Sanggar Seni Sekar Pandan melalui pagelaran perayaan ulang tahun tahun sanggar atau Pagelaran Seni Renteng Budaya ini. Saling memberi dan saling mendukung menjadi sikap yang di utamakan. Ini lah buadaya lama yang patut di contoh, semua nya dilakukan karena berasal dari ada nya panggilan jiwa, dan demi tercipta nya dan tercapai nya tujuan bersama, lestari nya kebudayaan Cirebon. Semoga para penggiat seni di Cirebon dapat terus berkarya dalam mempertahankan budaya tradisi, dan semakin banyak generasi penerus bangsa yang mau mempelajari kesenian tradisional.

Para penggiat seni di Kota Cirebon pun selalu melakukan pertemuan rutin, untuk membahas seni dan membahas pertunjukkan serta perayaan hari jadi nya masing-masing setiap sanggar nya. Tidak ada rasa iri, karena setiap sanggar akan mendapat giliran nya untuk merayakan hari jadi nya dan mendapatkan giliran untuk di bantu dari sanggar lain. Yang hebat dari para penggiat seni adalah mereka bisa mengendalikan ego nya untuk tercipta dan tercapai nya tujuan bersama yaitu melestarikan kesenian tradisional Kota Cirebon. Dan mereka pun tidak pernah itung-itungan untuk masalah nominal budaya. Biasanya mereka akan dengan suka rela membantu, akan suka rela melakukan hal berupa seni. Karena yang pertama mereka menyukai apa yang mereka kerjakan dan mereka selalu berfikir mereka tidak akan rugi jika melakukan nya


Seperti hal nya dalam perayaan ulang tahun sanggar lain, para penggiat seni dengan suka rela ikut menyumbang dari segi biaya, dan mereka pun dengan sukarela tanpa di minta ikut berpatisipasi dalam menyukseskan acara tersebut. Bahkan mereka ikut tampil di acara perayaan ulang tahun sanggar lain. Tentu nya pada saat para penggiat seni ikut tampil di perayaan sanggar lain, mereka pun melakukan persiapan dengan latihan seblum pentas. Banyak hal yang dapat kita petik dan contoh dalam kegiatan seni, karna lebih banyak hal positif nya ketimbang hal negative nya.

0 komentar:

Posting Komentar