Indonesaia bisa
di bilang gudangnya tradisi dan kebudayaan . Kenapa demikiyan? karena faktanya
Indonesia memiliki banyak ragam tradisi yang takan ada habisa untuk dihutung.
Kebudayaan merupakan suatu hasil karya manusia yang berupa seni, adat,
keyakinan, dan penggetahuan. Pada umumnya kebudayaan berupa kesenian dan adat
istiadat yang dimiliki oleh suatu daerah tertentu, salah satu dari bentuk
kebudayaan yang sering kita lihat adalah seni tari yang mana disajiakan dengan
berbagai gerakan yang indah dan biasanya memiliki pesan tertentu yang akan
disampaikan pada orang yang melihatnya.
Mistik
berasal dari bahasa yunani yaitu mystikos yang artinya rahasia (geheim), serba
rahasia (geheizinnig), tersembunyi (verborgen), gelap (donker) atau terselubung
dalam kekelaman (in het duister gehuld). Berdasarkan arti tersebut mistik sebagai sebuah paham mistik atau mistisime
merupakan paham yang memberikan ajaran yang serba mistis (misal, ajrannya
berbentuk rahasia atau ajaranya serba rahasia, tersembunyi, gelap atau
terselubung dalam kekelamana) sehingga hanya di kenal, diketahui, atau dipahami
oleh orang-orang tertentu saja.
Bayak
sekali jenis tarian di Indonesia masing-masing mempunyai keunikannya sendiri,
yang paling fenomenal adalah tarian sintren. Tarian ini berasal dari Cirebon,
tarian ini sanggat berbeda dari tarian-tarian lainnya menggapa begitu? karena
tari tersersebut tidak hanya melibatkan manusia saja tetapi juga roh halus.
Jadi penari tersebut tidak hanya bergeraek atau menari sesuai kemauannya ,
tetpi juga merka memasukan roh halus.
Nama sintren itu berasal dari suku kata si yang berarti dia dan tren yang berarti yang merupakan
panggilan dari seorang putri. tarian
sintren berasala dari pulau jawa khususnya di Cirebon. Tetapi di beberapa
daerah lain juga diketahuhi mempunyai tarian yang sama. Misalnya di indaramayu,
majalengka, banyumas, kuningan, tegal, pemalang, dan wilayah jawa tengah yang lain. Kota-kota yang
mempunyai tarian sintren yang diatas tidak memiliki perbedaan yanag mencolok.
Sejarah
yang melatarbelakangi tarian ini adalah kisah cinta dari Raden Sulandono dan
Putri Sulasih yang berasal dari Desa kalisalak. Raden sulandono merupakan putra
dari ki bahurekso, bupati Kendal dengan dewi rantamsari atau bisa dikenal dengan
sebagai dewi lanjar. Hubungan asmara raden sulandono dan sulasih tidak
disetujui oleh ki bahurekso. Dan akhirnya sulasih mengabdikan dirinya sebagai
penari sedangkan raden sualndono pergi bertapa. Dewi lanjar pun mengatur
pertemuan raden sulandono dengan putri sulasih, radden sulandono di perintahkan
oleh ibunya untuk bertapa dan diberikan selembar kain sebagai sarana kelak
untuk bertemu dengan sulasih, dan Sulasih diprintahkan untuk menjadi penari di
setiap acara bersih desa yang di adakan sebagai syarat untuk bertemu dengan
raden sulandono.
Saat
pertunjuka rakjat yang di adakan untuk memeriahkan desa, pada saat itu sullasih
menari sebagai bagian pertunjukan. Malam itu saat buln purnama, raden sulandono
pun turun dari pertapaannya dengan cara bersembunyi sambil membawa kain yang
diberikan oleh ibunya. Pada saat sulasih menari, dia pun di rasuki oleh
kekuatan dewi rantamsari (dewi lanjar) tidak lain itu dari raden sulandono
sehingga menggalami trance. Melihat seperti itu raden sulandono pun melemparkan
kain tersebut sehingga sulasih pun pingsan. Dengan kekuatan yang dimiliki oleh
raden sulandono, maka sulasih dapat di bawa kealam kubur dan keduanya mewujudka
cita-citanya untuk bersatu dalam cinta,
sejak saat itulah disebut dengan sintern dan balangan muncul sebagai cikal
bakal dari tari sintren itu sendiri. Istilah sintren yaitu keadaan saat penari
menggalami kesurupan atau trance. Dan istilah balang adalah saat raden
sulandono melempar kain yang di berikan oleh ibuny yaitu dewi rantamsari (dewi
lanjar).
Untuk
menjadi Penari sintren ada beberapa syarat yang harus dimiliki calon penari,
terutama sebagai penari sintren harusa
masih gadis perawan karena penari harus keadaan suci. Selain itu para penari
sintren diwajibkan untuk berpuasa terlebih dahulu, agar tubuhnya tetep dalam
dalam keadaan suci dan menjaga tingakah lakunya agar tidak berbuat dosa dan
berzina, sebagai pemain utama. Dalam pertunjukan tari sintren adalah baju golek,
yaitu baju tanpa lengan yang bisa digunakan dalm tari golek. Untuk hiasanya untaian
bunga melati di samping kanan dan koncer di bagian kiri telinga. Aksesoris yang
digunakan biasanya adalah sabuk, sampur, dan kaos kaki hitam/putih. Selain itu
juaga ada aksesoris yang khas dari tarian sintren yaitu kaca mata hitam yang
berfungsi sebagai penutup mata. Karena penari sintren selalu memejamkan matanya
saat keadan trance atau kesurupan.
Tarian ini ada beberapa property seperti karung besar betuk karung yang
melengkung berusah meninggkatkan pada manusia yang menyaksikan bahw bentuk melengkung
itulah bentuk dari fase hidup manusia dimana manusia dari bawah akan berusha
menuju puncak, namun setelah berada di puncaknya manusuia akan kembali menjadi
tanah, dilahirkan dalam keadan lemah akan kembali pada keadaan yang lemh pula, sajen, tali, duit (uang) uang
mempunyai makna di dalam kehidupan manusia jangan selalu mendahulukan duniawi,
terlalu serakah ke duniawi akan membuat manusia jatuh, dan kemenyan sebagai doa pemanggilan roh bidadari. Sebelumya tanggalnya
di ikat terlebuh dahulu okeh semua pawang dalam keadaan tidak berdandan.
Kemudian, sang pawang memasukan gadis tersebut kedalam karung yang sempit.
Ajaibnya, setelah karung bergetar, si gadis penari pun keluar dari dalam karung
sempit itu, dengan penamilan yang berbeda dari sebelumnya. Penampilannya sudah
keadaan berdandan cantik dengan menggunakan kacamata hitam. Penari sintren ini
menari tanpa kendali atau menari dalam keadan seperti orang kesurupan karena
sudah dimasukan roh bidadari. Tarian sintren juga di Iringan music tradisional seperti dending
dan tata rias disimbolkan bahwa si penari atau si gadis tersebut telah
dikendalikan oleh roh bidadari.
Ritwal
pertama sebelum menari adalah dilakukannya ritwal dupan yaitu melakukan doa
bersama agar dilindunggi dari marahbahaya kepada tuhan selama pertujukan
berlangsung. Ada beberapa bagaian dalam pertujukan tari sintren yaitu Seorang
pawang yang menyiapkan gadis sebagai penari disebut puripurna, balangan dan
temohan. Bagian paripurna adalah bagian dimana pawang menyiapkan seorang yang
akan di jadiakan sintren dengan di temani empat pemain sebagai pendamping atau
pendamping. Ketika penonton melemparkan uang ke arah sintren biasanya sintren
langsung pingsan di tengah-tengah gerakan dan melanjutakn kembali saat pawang
membaca mantra. Lalu melanjutkan kembali untuk menari.
Tarian
sintren pada mulanya dipenaskan pada waktu yang sunyi di saat malam bulan
pernama karena kesenian ini berhubungan dengan roh yang masuk ke dalam sang penari, namun kini
pementasaan tari sintren tidak lagi dilakukan pada malam bulan purana melainkan
dapat juga dipentaskan pada siang hari
dan bertujuan untuk menghibur wisatawan, tarian sintren ini juga sering
dipentaskan pada acara tertentu seperti acaran pernikaha, khitanan atau
hajatan.
Itulah
beberapa infirmasi dan tentang sejarah dan mitos tarian sintren. Terlepas dari
unsurmistis yang dikenal terhadap tarian ini, sudah menjadi tugas kami untuk
menjaga dan melestarikan. Dan jangan di tinggalkan apa lagi dibiarkan sampai
akhirnya di klaim oleh Negara-negara lain.
0 komentar:
Posting Komentar