Selasa, 24 Desember 2019

SINTREN TARIAN PENUH MISTI



Indonesaia bisa di bilang gudangnya tradisi dan kebudayaan . Kenapa demikiyan? karena faktanya Indonesia memiliki banyak ragam tradisi yang takan ada habisa untuk dihutung. Kebudayaan merupakan suatu hasil karya manusia yang berupa seni, adat, keyakinan, dan penggetahuan. Pada umumnya kebudayaan berupa kesenian dan adat istiadat yang dimiliki oleh suatu daerah tertentu, salah satu dari bentuk kebudayaan yang sering kita lihat adalah seni tari yang mana disajiakan dengan berbagai gerakan yang indah dan biasanya memiliki pesan tertentu yang akan disampaikan pada orang yang melihatnya.
Mistik berasal dari bahasa yunani yaitu mystikos yang artinya rahasia (geheim), serba rahasia (geheizinnig), tersembunyi (verborgen), gelap (donker) atau terselubung dalam kekelaman (in het duister gehuld). Berdasarkan arti  tersebut mistik sebagai sebuah paham mistik atau mistisime merupakan paham yang memberikan ajaran yang serba mistis (misal, ajrannya berbentuk rahasia atau ajaranya serba rahasia, tersembunyi, gelap atau terselubung dalam kekelamana) sehingga hanya di kenal, diketahui, atau dipahami oleh orang-orang tertentu saja. 
Bayak sekali jenis tarian di Indonesia masing-masing mempunyai keunikannya sendiri, yang paling fenomenal adalah tarian sintren. Tarian ini berasal dari Cirebon, tarian ini sanggat berbeda dari tarian-tarian lainnya menggapa begitu? karena tari tersersebut tidak hanya melibatkan manusia saja tetapi juga roh halus. Jadi penari tersebut tidak hanya bergeraek atau menari sesuai kemauannya , tetpi juga merka memasukan roh halus.
Nama sintren itu berasal dari suku kata si yang berarti dia dan tren yang berarti yang merupakan panggilan dari seorang putri. tarian sintren berasala dari pulau jawa khususnya di Cirebon. Tetapi di beberapa daerah lain juga diketahuhi mempunyai tarian yang sama. Misalnya di indaramayu, majalengka, banyumas, kuningan, tegal, pemalang, dan wilayah  jawa tengah yang lain. Kota-kota yang mempunyai tarian sintren yang diatas tidak memiliki  perbedaan yanag mencolok.
Sejarah yang melatarbelakangi tarian ini adalah kisah cinta dari Raden Sulandono dan Putri Sulasih yang berasal dari Desa kalisalak. Raden sulandono merupakan putra dari ki bahurekso, bupati Kendal dengan dewi rantamsari atau bisa dikenal dengan sebagai dewi lanjar. Hubungan asmara raden sulandono dan sulasih tidak disetujui oleh ki bahurekso. Dan akhirnya sulasih mengabdikan dirinya sebagai penari sedangkan raden sualndono pergi bertapa. Dewi lanjar pun mengatur pertemuan raden sulandono dengan putri sulasih, radden sulandono di perintahkan oleh ibunya untuk bertapa dan diberikan selembar kain sebagai sarana kelak untuk bertemu dengan sulasih, dan Sulasih diprintahkan untuk menjadi penari di setiap acara bersih desa yang di adakan sebagai syarat untuk bertemu dengan raden sulandono.
Saat pertunjuka rakjat yang di adakan untuk memeriahkan desa, pada saat itu sullasih menari sebagai bagian pertunjukan. Malam itu saat buln purnama, raden sulandono pun turun dari pertapaannya dengan cara bersembunyi sambil membawa kain yang diberikan oleh ibunya. Pada saat sulasih menari, dia pun di rasuki oleh kekuatan dewi rantamsari (dewi lanjar) tidak lain itu dari raden sulandono sehingga menggalami trance. Melihat seperti itu raden sulandono pun melemparkan kain tersebut sehingga sulasih pun pingsan. Dengan kekuatan yang dimiliki oleh raden sulandono, maka sulasih dapat di bawa kealam kubur dan keduanya mewujudka cita-citanya  untuk bersatu dalam cinta, sejak saat itulah disebut dengan sintern dan balangan muncul sebagai cikal bakal dari tari sintren itu sendiri. Istilah sintren yaitu keadaan saat penari menggalami kesurupan atau trance. Dan istilah balang adalah saat raden sulandono melempar kain yang di berikan oleh ibuny yaitu dewi rantamsari (dewi lanjar).
Untuk menjadi Penari sintren ada beberapa syarat yang harus dimiliki calon penari, terutama  sebagai penari sintren harusa masih gadis perawan karena penari harus keadaan suci. Selain itu para penari sintren diwajibkan untuk berpuasa terlebih dahulu, agar tubuhnya tetep dalam dalam keadaan suci dan menjaga tingakah lakunya agar tidak berbuat dosa dan berzina, sebagai pemain utama. Dalam pertunjukan tari sintren adalah baju golek, yaitu baju tanpa lengan yang bisa digunakan dalm tari golek. Untuk hiasanya untaian bunga melati di samping kanan dan koncer di bagian kiri telinga. Aksesoris yang digunakan biasanya adalah sabuk, sampur, dan kaos kaki hitam/putih. Selain itu juaga ada aksesoris yang khas dari tarian sintren yaitu kaca mata hitam yang berfungsi sebagai penutup mata. Karena penari sintren selalu memejamkan matanya saat keadan trance atau kesurupan.
 Tarian ini ada beberapa property seperti karung besar betuk karung yang melengkung berusah meninggkatkan pada manusia yang menyaksikan bahw bentuk melengkung itulah bentuk dari fase hidup manusia dimana manusia dari bawah akan berusha menuju puncak, namun setelah berada di puncaknya manusuia akan kembali menjadi tanah, dilahirkan dalam keadan lemah akan kembali pada keadaan yang lemh pula, sajen, tali, duit (uang) uang mempunyai makna di dalam kehidupan manusia jangan selalu mendahulukan duniawi, terlalu serakah ke duniawi akan membuat manusia jatuh, dan kemenyan sebagai doa pemanggilan roh bidadari. Sebelumya tanggalnya di ikat terlebuh dahulu okeh semua pawang dalam keadaan tidak berdandan. Kemudian, sang pawang memasukan gadis tersebut kedalam karung yang sempit. Ajaibnya, setelah karung bergetar, si gadis penari pun keluar dari dalam karung sempit itu, dengan penamilan yang berbeda dari sebelumnya. Penampilannya sudah keadaan berdandan cantik dengan menggunakan kacamata hitam. Penari sintren ini menari tanpa kendali atau menari dalam keadan seperti orang kesurupan karena sudah dimasukan roh bidadari. Tarian sintren juga di Iringan music tradisional  seperti dending dan tata rias disimbolkan bahwa si penari atau si gadis tersebut telah dikendalikan oleh roh bidadari.
Ritwal pertama sebelum menari adalah dilakukannya ritwal dupan yaitu melakukan doa bersama agar dilindunggi dari marahbahaya kepada tuhan selama pertujukan berlangsung. Ada beberapa bagaian dalam pertujukan tari sintren yaitu Seorang pawang yang menyiapkan gadis sebagai penari disebut puripurna, balangan dan temohan. Bagian paripurna adalah bagian dimana pawang menyiapkan seorang yang akan di jadiakan sintren dengan di temani empat pemain sebagai pendamping atau pendamping. Ketika penonton melemparkan uang ke arah sintren biasanya sintren langsung pingsan di tengah-tengah gerakan dan melanjutakn kembali saat pawang membaca mantra. Lalu melanjutkan kembali untuk menari.
Tarian sintren pada mulanya dipenaskan pada waktu yang sunyi di saat malam bulan pernama karena kesenian ini berhubungan dengan roh  yang masuk ke dalam sang penari, namun kini pementasaan tari sintren tidak lagi dilakukan pada malam bulan purana melainkan dapat juga dipentaskan pada  siang hari dan bertujuan untuk menghibur wisatawan, tarian sintren ini juga sering dipentaskan pada acara tertentu seperti acaran pernikaha, khitanan atau hajatan.
Itulah beberapa infirmasi dan tentang sejarah dan mitos tarian sintren. Terlepas dari unsurmistis yang dikenal terhadap tarian ini, sudah menjadi tugas kami untuk menjaga dan melestarikan. Dan jangan di tinggalkan apa lagi dibiarkan sampai akhirnya di klaim oleh Negara-negara lain.

0 komentar:

Posting Komentar