Senin, 30 Desember 2019

Modernisasi dan Tradisional (Kesenian)

          
     

         Modernisasi dalam ilmu sosial merujuk pada sbeuah bentuk trasnformasi dari keadaan yang kurang maju atau kurang berkembang kearah yang lebih baik dengan harapan akan tercapai kehidupan masyarakat yang lebih maju, berembang dan makmur. Diungkapkan pula modernisasi merupakan hasil kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang terus berkembang sekarang ini. Tingkat teknologi dalam membangun modernisasi betul-betul dirasakan dan dinikmati oleh semua lapisan masyarakat, dari kota metropolitan sampai ke desa-desa terpencil. 
          Wilbert E Moore yang menyebutkan modernisasi adalah suatu transformasi total kehidupan bersama yang tradisional atau pramodern dalam arti teknologi serta organisasi sosial kearah pola-pola ekonomis dan politis yang menjadi ciri negara barat yang stabil. Sementara menurut J W School, modernisasi adalah suatu transformasi suatu perubahan dalam segala aspek-aspeknya.
           Seorjono Soekanto mengemukaan bahwa suatu modernisasi memiliki syarat-syarat tertentu yaitu sebagai berikut:
  • Cara berpikir yang ilmiah yang berlembaga dalam kertas penguasa ataupun masyarakat. 
  • Sistem administrasi negara yang baik. Yang benar-benar mewujudkan birokrasi.
  • Adanya sistem pengumpulan data yang baik dan teratur yang terpusat pada suatu lembaga atau badan tertentu.
  • Penciptaan iklim yang menyenangkan dan masyarakat terhadap modern dengan cara menggunakan alat-alat komunikasi masa.
  • Tingkat organisasi yang tinggi yang disatu pihak berarti disiplin, sedangkan dilain pihak berarti pengurangan kemerdekan.
  • Sentralisasi wewenang dalam pelaksanan perencanaan sosial.
       Seni tradisional adalah unsur kesenian yang mejadi bagian hidup masyarakat dalam suatu kaum/puak/suku bangsa/ tertentu. Tradisional adalah aksi dan tingkah laku yang keluar alamiah karena kabutuhan dari nenek moyang yang terdahulu. Karena sifatnya yang lekat dengan hidup masyarakat. Seni tradisonal harus bersifat aktual, umtuk, menjaga aktualisasi seni tradisional. Langkah-langkah preservasi perlu dilakukan agar seni tradisional tidak musnah.
Ciri-ciri dari seni tradisional antara lain sebagai berikut:
  • Seni ini terbatas hanya pada lingkungan serta budaya yang menjadi penunjangnya.
  • Seni tradisional adalah cerminan suatu budaya yang bersesuaian denagn dinamika masyarakat
  • Seni ini yaitu bagain dari kehidupan masyarakat yang menjadi pembeda seni satu tempat dengan tempat lainnya.
  • Seni tradisonal tercipta dari filosofi yang ada dan kegiatan kebudayaan yang ada pada daerah tertentu.
  • memiliki ikatan dengan paketm-paketm tertentu.
  • Seni ini sifatnya statistik tidak ada unsur kreatifit sebagai penciptaan baru.
          Ada pula Seni Rupa Komtemporer, yaitu salah satu cabang seni yang terpengaruh dampak modernisasi. Kontemporer itu artinya kekinian, modern atau lebih tepatnya adalah sesuatu yang sama dengan kondisi waktu yang sama atau saat ini. Jadi seni Kontemporer adalah seni yang tidak terikat oleh aturan -aturan zaman dulu dan berkembang sesuai zaman sekarang. Lukisan Kontemporer adalah karya yang secara tematik merefleksikan situasi waktu yang sedang dilalui. Misalnya lukisan yang tidak lagi terikat pada Rennaissance. Begitu pula dengan tarian, lebih kreatif dan modern.
Ciri-ciri:
  • Tidak terikat oleh aturan-aturan zaman dulu dan berkembang sesuai zaman.
  • Tidak adanya sekat antara berbagai ddisiplin seni, alias meleburnya batas-batas antara seni lukis, patung, grafis, kriya, teater, tari, musik, hingga aksi politik.

0 komentar:

Posting Komentar