Sabtu, 28 Desember 2019

Syarat Menjadi penari Sintren


Asal muasal nama sintren salah satunya berasal dari kata sindir ( bahasa indonesia sindir) dan tetaren ( bahasa indonesia yang artinya pertanyaan melalui syair-syair yang perlu dipikirkan jawabannya) maksudnya adalah menyindir dengan mengunakan sajak-sajak atau syair-syair, sementara di wilayah Indramayu sintren disebut sebagai laris (dalam bahasa indonesia artinya suci) yang kependekan dari nama asalnya yang dalam bahasa Cirebon dialek Indramayu disebut sebagai wari laris (dalam bahasa indonesia artinya air yang suci) yang dimaknai sebagai para pemuda dengan niat yang suci.
Menurut masyarakat sekitar Sintren bersal dari dua kata yaitu Si yang berarti “sang” dan Tren yang berarti “putri”. Jika digabungkan dua kata tersebut Sintren yang artinya sang putri. Namun, menurut cerita yang berkembang di Cirebon, dahulu kala ada kisah percintaan antara Ki joko Bahu dan seorang putri yang bernama Rantamasai. Namun, hubungan tersebut tidak mendap[at restu dari Sultan Agung Raja Mataram sehingga kedua sejoli tersebut terpisah. Sampai akhirnya Ki Joko Bahu dikabarkan mangkat. Tak percaya dengan kabar tersebut, Rantamasari kemudian mencari kekasihnya dengan menyamar menjadi penari sintren. Sampai ajal menjemputnya pun putri Rantamasari tak bertemu dengan kekasihnya. Itulah mengapa makna sintren sangat melekat pada kata sang putri. Sejak dahulu masyarakat percaya bahwa roh yang masuk ketubuh penari adalah roh dari putri Rantamasari.
Tari sintren adalah kesenian tari tradisional masyarakat jawa, khususnya di Cirebon. Kesenian ini terkenal di Pesisir utara Jawa Barat dan Jawa Tengah, antara lain di Indramayu, Cirebon, Subang, Majalengka, Jatibarang, Brebes, Pemalang, Tegal, Banyumas, Kuningan, dan Pekalongan. Tari sintren ini awalnya  merupakan hiburan untuk anak-anak pesisir yang sedang menuggu orang tuanya mencari ikan dilaut , biasanya tarian sintren ini dilakuakan pada saat terang bulan. Keunikan yang ada pada tarian sintren terdapat dipertunjukan sulap, pertunjukan sulap merupakan sesuatu yang dipelajari sehingga pertunjukan sintren lebih menarik,
Syarat untuk menjadi seorang penari sintren adalah harus bisa menari,bermain musik dan bisa beryanyi syair-syair sintren karena setiap adegan pada tari sintren dijelaskan pada syair-syair tersebut, adapun syarat untuk di simbol dan makna biasanya persyaratannya seorang penari harus dalam keadaan suci atau gadis yang memiliki makna bahwa ketika kita melakukan sesuatu harus dengan niat yang bersih, suci atau baik.
Adapun kendala atau kesulitan yang biasa di alami seorang penari sintren adalah proses pembelajaran yang lebih dari satu, seperti belajar menari, bernyanyi, bermusik, dan yang sulit untuk penari nya yakni belajar sulap. Dalam tari sintren tidak ada penari yang dimasuki arwah atau biasanya tari sintren identik dengan hal hal mistis hanya saja itu merupakan sebuah trik-trik sulap yang dikemas oleh dalang sintren sehinga lebih menarik dan unik dalam pertunjukannya pun tidak ada ritual-ritual khusus selain berdoa meminta keselamatan. Persyaratan lain ketika penari sintren hendak melaksanakan pentas ia harus berpuasa beberapa hari supaya tubuh si penari tetap dalam keadaan suci serta menjaga tingkah laku agar tidak melakukan dosa dan berjina. Di Sangar Tari Sekar Pandan biasanya untuk benar-benar bisa menari sinten sekitar satu minggu rutin namun untuk belajar di simbol dan makna perlu waktu lama karena perlu belajar sulap.
 Tarian sinten di sangar ini sendiri sudah banyak dipentaskan di Cirebon bahkan luar jawa seperti lampung,untuk setiap pementasan biasanya kostum dan make up sudah disediakan di sangar. Adapun syarat untuk mempelajari tari sintren di sangar ini hanya cukup mengisi biodata dan membayar biaya administrasi tidak ada persyaratan khusus atau kriteria khusus untuk bisa menari tarian sintren karena yang paling utama adalah kemauan untuk belajar. Dengan kemaun belajar tersebut merupakan bukti kecintaan terhadap kesenian dari situ tentunya proses pelestarian dan pengembangan kesenian akan terjaga, kita sebagai generasi muda tentu harus melestarikan kesenian warisan leluhur seperti kesenian sintren dan yang lainnya karena jika bukan kita sebagai generasi muda yang meneruskannya siapa lagi?
           

0 komentar:

Posting Komentar