Selasa, 24 Desember 2019

TARI BATIK DARI SANGGAR SENI SEKAR PANDAN



Kota Cirebon merupakan salah satu kota yang berada di sebelah Barat Provinsi Jawa Barat. Kota Cirebon merupakan hasil alkuturasi terhadap dua kultur masyarakat Jawa dengan Sunda. Kedua kultur Kota Cirebon yang ada pada masyarakat lambat laun makin menyatu, dengan melahirkan subkultur yang mandiri. Begitu pula kebudayaan masyarakat Cirebon tumbuh dan berkembang yang dapat dilihat dari beberapa pertunjukkan khas masyarakat Cirebon.

Keberadaan sanggar seni di suatu wilayah atau tempat sangatlah penting untuk dilestarikan, karena berpengaruh terhadap semakin maju nya suatu seni atau semakin berkembang suatu seni ke generasi muda. Demikian hal nya di Daerah Kota Cirebon juga ada beberapa sanggar kesenian seperti Sanggar Seni Sekar Pandan yang di dirikan oleh Elang Heri Komarahadi atau yang biasa d ipanggil Bang Heri. sanggar ini cukuplah terkenal di Daerah Cirebon maupun luar Daerah Cirebon.

Sanggar Seni Sekar Pandan ini yang berada di Komplek Keraton Kacirebonan yang beralamat di Jalan Pulasaren RT.04 RW.02 No.74 Kel. Pulasaren Kec. Pekalipan Kota Cirebon, Jawa Barat, Indonesia. Sanggar Seni Sekar Pandan sangat berperan aktif terhadap kesenian tradisi khususnya kesenian yang berasal dari Kota Cirebon. Sanggar Seni Sekar Pandan ini di dirikan pada tanggal 05 Mei 1992, Sanggar Seni Sekar Pandan dibentuk oleh putra-putri Keraton Kacirebonan dan dipimpin oleh Bang Heri.

Tari adalah gerak tubuh yang secara berirama senada dengan alunan musik yang dilakukan di tempat dan waktu tertentu untuk keperluan pergaulan, mengungkapkan perasaan, maksud, dan pikiran. Bunyi-bunyian yang disebut musik pengiring tari mengatur gerakan penari dan memperkuat maksud yang ingin disampaikan kepada penonton nya.

Batik merupakan suatu lambang kejayaan Bangsa Indonesia dengan segala keunikan, kelembutan, keaslian, dan keragaman motif yang di milikinya serta corak dengan menggunakan alat tradisonal canting yang tidak di miliki oleh bangsa lain.

Tari kreasi merupakan gerak tari yang terdapat perpaduan ragam gerak tradisonal yang menjadi bentuk baru. Tari kreasi merupakan sebuah inovasi kreatif yang di ciptakan oleh pencipta tari atau koreografer serta di persepsikan dari berbagai motif simbol dan makna gerak, sehingga dalam proses penciptaan sebuah karya tari akan lebih baik dan indah bila memiliki simbol dan makna dalam setiap gerakannya dan serta akan menunjukkan bahwa tarian tersebut memiliki tujuan penciptaan.

Adapun tari kreasi yang di ciptakan oleh seniman Cirebon diantara nya yaitu Tari Batik. Simbol dan makna pada tari batik ini hanya pencipta tari dan koreografer saja yang mengetahui makna yang terkandung di dalam nya. Adapun beberapa gerak yang terdapat pada tari batik yang menggambarkan seorang putri keraton yang sedang melakukan kegiatan membatik diantara nya ngerengreng batik, membatik, dolanan canting, beber batik, ngelorod, nyawang batik, nyelup batik, mepe batik.

Tari Batik berasal dari Kota Cirebon yang terletak di Komplek Keraton Kacirebonan yang tepatnya di Sanggar Seni Sekar Pandan. Elang Heri Komarahadi menciptakan Tari Batik karena terinspirasi dengan pengrajin batik yang ada di sekitar keraton, bukan hanya saja terinspirasi dari pengrajin batik saja tetapi Cirebon memiliki kaya akan keragaman motif batik, dengan adanya seni batik yang cukup beragam akhirnya Elang Heri Komarahadi mencoba untuk mempromosikan dengan menggunakan tarian, yang kemudian di beri nama Tari Batik yang menggambarkan visual batik itu sendiri.

Elang Heri Komarahadi mengungkapkan bahwa tari batik rampung pertama kali nya di tampilkan di acara festival Keraton Nusantara yang ke-7 di Palembang pada tahun 2010. Pada saat kerajinan batik ditetapkan oleh Unesco sebagai salah satu kekayaan kultural Indonesia maka kemungkinan besar batik Cirebon akan semakin di kenal oleh masyarakat luas. Tari Batik ini berfungsi untuk menyambut tamu agung. Dalam penyajiannya Tari Batik di bawakan secara berkelompok dengan jumlah penari genap saja. Durasi waktu nya tidak terlalu lama kurang lebih tujuh menit dalam sekali pertunjukan. Ragam gerak yang terdapat pada Tari Batik berjumlah 14 gerak tari. Adapun gerak khas yang terdapat pada Tari Batik yaitu membatik, ngerengreng, dan dolanan canting.

Dalam sebuah tarian memiliki nilai atau makna dan simbol yang berbeda dari tarian yang satu dengan tarian yang lainnya. Karena setiap penciptanya tarian pasti memiliki tujuan tertentu. Simbol dan makna dapat dilihat dari sisi gerak, kostum, dan tata rias. Maksud atau simbol gerak yang dapat dimengerti atau sukar untuk dapat dimengerti tetapi masih tetap dapat dinikmati keindahannya. Simbol dalam arti yang  layak adalah suatu pertanda, pernyataan mengenai sesuatu dalam wujud yang mengandung arti sesuai dengan pernyataan itu dalam seni tari, biasanya terdapat beberapa simbol yang digunakan untuk menyampaikan maksud itu kepada para penonton nya. Baik dengan simbol gerak maupun kostum yang digunakan.

Simbol itu sendiri meruupakan sebuah tanda-tanda pada sebuah seni tari yang memiliki makna atau tujuan tertentu terhadap para penikmatnya (bukan pelaku). Makna yang dimaksud dalam sebuah seni tari adalah suatu pesan yang ingin disampaikan melalui gerak-gerak suatu tarian yang bertujuan dipahami oleh penikmat dalam sebuah pertujukan tari. Tari Batik ini merupakan ciri khas dari Kota Cirebon sehingga perlu diperlajari mengenai simbol dan makna yang terkandung didalamnya.

Makna yang terkandung dalam Tari Batik dari Sanggar Seni Sekar Pandan adalah merupakan makna dari aspek kehidupan. Adapun simbol dan makna gerak Tari Batik mengandung suatu makna keseimbangan, kejayaan, dan kejujuran seorang wanita yang memperlihatkan jati diri nya maupun menjungjung tinggi kemuliaan seorang wanita. Berkaitan dengan tata rias yang digunakan dalam Tari Batik ini merupakan gambaran suatu karakter putri keraton yang lungguh dan cantik. Terdapatnya simbol dan makna dan tata rias pada Tari Batik juga jika dilihat dari segi warna dan garis pada tata rias Tari Batik dapat di simbolkan merupkan ketegasan.

Selain itu tata rias Tari Batik mengandung makna jati diri wanita yang patut untuk di hormati. Adapun makna dan simbol busana yang di gunakan dalam Tari Batik ini mengandung makna kehormatan, kemegahan, dan keanggunan dari sosok seorang wanita. Busana dan tata rias yang di gunakan pada Tari Batik ini berwarna merah, hitam, emas, dan putih digunakan untuk memperkuat suatu karakter yang akan di bawakan oleh seorang penari Batik, sehingga busana yang digunakan oleh seorang penari Batik dapat menggambarkan ekspresi lemah lembut dari sosok seorang wanita dapat tersampaikan kepada para penonton Tari Batik ini. Busana dan warna yang digunakan Tari Batik ini di simbolkan sebagai kejayaan dan kesucian.

Elang Heri Komarahadi selalu membuat inovasi terbaru untuk menghasilkan suatu karya-karya seni baru. Berbagai cara dan upaya telah dilakukan oleh Elang Heri Komarahadi ini untuk melestarikan dan mengembangkan kesenian yang telah diciptakan nya dan di kenalkan melalui sanggar nya itu yaitu Sanggar Seni Sekar Pnadan. Salah satu saat ada acara perayaan festival Keraton Nusantara yang ke-7 di Palembang pada tahun 2010, ia langsung mempromosikan dengan membawakan tarian yang baru beliau ciptakan yaitu Tari Batik, sehingga Tari Batik dari Sanggar Seni Sekar Pandan langsung dapat di pentaskan dan dinikmati oleh masyarakat Indonesia dan tamu dari bangsa asing. 

0 komentar:

Posting Komentar