Tari Sintren


 Sejarah tari sintren
     Sintren atau lais adalah kesenian tradisional yang tumbuh dan berkembang dikalangan masyarakat biasa. Hal ini tampak jelas dari kesederhanaan pada alat atau waditra , perlengkapan , busana , syairlagu, dan tata cara pertunjukanya .
           Kesenian sintren , hidup dan berkembang mengikuti arus kemajuan jaman , serta dimanfaatkan menurut situasi dan kondisi serta kebutuhan jaman itu sendiri.  Zaman pengaruh Hindu - Budha , zaman perkembangan perkembangan Islam , zaman penjajahan , zaman kemerdekaan dan zaman sekarang ini sangat mewarnai pertunjukan kesenian sintren.
       Pada zaman penyebaran agama Islam berbeda jauh dengan zaman pergerakan melawan penjajah , pada zaman pergolakan merebut kemerdekaan kesenian, sintren merupakan salah satu jenis kesenian yang dipergunakan sebagai alat perjuangan untuk mencapai cita cita . pertunjukanya berisi didikan yang berbentuk sandi (ungkapan terselubung) , yang tersirat dan tersurat didalam lirik lirik lagu yang dinyanyikan . kesenian sintren sebagai seni tradisional warisan nenek moyang , didalamnya terkandung falsafah nilai nilai luhur yang mempunyai makna yang dalam dan turut memperkaya khasanah budaya bangsa kita.
Sintren berkembang di daerah pesisir, tarian ini mengandung unsur magic dengan musik berlaras Slendro dan Pelog serta syair lagu berstruktur pengadegan. Melibatkan pemain sintren, Pawang sintren, nayaga, Juru kawih rampak. Pemain Sintren Di ikat dengan tali  dan di masukkan dalam kurungan setelah beberapa menit kemudian pemain sintren akan berubah mengenakan kostum tari. Juga melibatkan penonton yang bila melempar uang kepada sintren maka sintren akan jatuh pingsan.  
1.      Seniman
Dalam tari sintren dilatih oleh 1(satu) orang dalang/guru  yang terdapat beberapa pelaku yang terdapat dalam pertunjukan sintren yaitu dalang itu sendiri, penari sintren , pemusik, dan penyair.
Untuk alat musik terdiri dari bumbum basar, gamelan atau organ tunggal dan  untuk  busana penari terbagi menjadi 2, yaitu: busana sebelum melakukan pertunjukan yakni pakaian sehari-hari dan busana saat menari yakni baju golek, sampur, kain, kacamata, dll yang disediakan oleh sanggar sekar pandan .

2.      Jenis-jenis pelatihan
Sanggar sekar pandan menerapkan agenda latihan rutin, yakni seni tari yang terdiri dari 2 kelas yang dilaksanakan setiap hari pada pukul 15:00 untuk tari topeng khusus hari jumat, sabtu, dan minggu di jam yang sama untuk tari garapan, seni musik dan suara serta seni rupa yang terdiri dari seni rupa topeng dan lukis kaca yang berlatih pada hari minggu pukul 15:00. Dan yang biasanya dipelajari oleh penari sintren  adalah : latihan menari, bermusik, bersyair dan latihan sulap. Dan untuk pentas diadakan setiap satu bulan sekali sebagai bentuk apresiasi terhadap seniman sintren dan kegiatan pentas tahuan untuk memperingati hari jadi sanggar seni sekar pandan.Biasanya untuk benar-benar bisa menari sintren sekitar satu minggu rutin, tarian sintren sudah banyak dipentaskan di daerah Cirebon bahkan keluar pulau jawa yaitu lampung.

Penyajian Sintren
     Bentuk penyajian sintren ini terbagi menjadi tiga, yaitu pra pertunjukan, dupan, dan sintren. Pada tahap pra pertunjukan, pengiring mulai memainkan gamelan yang bermaksud untuk memanggil penonton. Setelah itu, dilanjutkan dengan Dupan, yaitu tahapan dimana pawang meminta doa untuk keselamatan. Tahap terakhir adalah Sintren yaitu, tahap dimana pawang membawa calon penari bersama empat dayang lainnya.
Tahapan untuk menjadi Sintren ini, pertama Pawang memegang kedua tangan calon penari, lalu diletakkan diatas asap kemenyan, lalu calon penari diikat dengan tali di seluruh tubuh. Setelah itu, calon penari dimasukan ke dalam sangkar (kurungan) ayam bersama dengan busana sintren dan perlengkapan makeup. Selanjutnya, setelah ada tanda (kurungan bergoyang), kurungan dibuka, sintren sudah lepas dari ikatan tali dan siap menari.

Keunikan Tari Sintren
Keunikan yang ada pada tarian sintren terdapat dipertunjukan sulap, pertunjukan sulap merupakan sesuatu yang dipelajari sehingga pertunjukan sintren lebih menarik, contohnya ketika sintren diikat dan di masukkan kedalam dikurungan sintren jadi akan berubah kostum dan tampil lebih cantik, lalu ketika sintren di lemparkan uang oleh penonton sintren tersebut akan terjatuh dan tidak sadarkan diri merupakan hasil dari kemasan dalang-dalang sintren yang dikemas lebih menarik sehingga memiliki makna dan simbol. Makna dan simbol dalam tari sintren salah satunya ketika di lemparkan uang tidak sadarkan diri, merupakan sebuah simbol bahwa kita sebagai manusia ketika memiliki harta benda harus menyisihkan harta benda untuk bersedekah dan berbagi dengan ikhlas.
 Banyak simbol dan makna yang disampaikan dalam tarian sintren, sintren juga merupakan salah satu media dakwah yang digunakan untuk mengembangkan Islam pada masa Sunan Gunung Jati dan Sunan Kalijaga yang memiliki simbol-simbol yang menerangkan tentang keislaman contohnya, kurungan yang memiliki makna bahwa perjalanan manusia dari awal lahir sampai mengarungi kehidupan dan  puncaknya adalah  kejayaan. Pada saat kejayaan inilah biasanya manusia lupa diri seperti hal nya ketika si sintren yang dilempar uang lalu terjatuh dan tidak sadarkan diri merupakan gambaran yang jelas bahwa godaan manusia adalah harta.

 Syarat –syarat penari sintren
Syarat untuk menjadi seorang penari sintren adalah harus bisa menari,bermain musik dan bisa beryanyi syair-syair sintren karena setiap adegan pada tari sintren dijelaskan pada syair-syair tersebut, adapun syarat untuk di simbol dan makna biasanya persyaratannya seorang penari harus dalam keadaan suci atau gadis yang memiliki makna bahwa ketika kita melakukan sesuatu harus dengan niat yang bersih, suci atau baik.
Adapun kendala atau kesulitan yang biasa di alami seorang penari sintren adalah proses pembelajaran yang lebih dari satu, seperti belajar menari, bernyanyi, bermusik, dan yang sulit untuk penari nya yakni belajar sulap. Dalam tari sintren tidak ada penari yang dimasuki arwah atau biasanya tari sintren identik dengan hal hal mistis hanya saja itu merupakan sebuah trik-trik sulap yang dikemas oleh dalang sintren sehinga lebih menarik dan unik dalam pertunjukannya pun tidak ada ritual-ritual khusus selain berdoa meminta keselamatan .

0 komentar:

Posting Komentar