Senin, 30 Desember 2019

TARI MANGGALA YUDA SANGGAR SEKAR PANDAN


Kebudayaan lahir seiring dengan kelahiran kehidupan manusia secara social, karena kebudayaan adalah ciptaan atau hasil kreasi manusia sebagai makhluk social. Dalam kenyataan nya, wujud kebudayaan pada awal pembentukan nya karena jejak-jejak kehidupan manusia yang kompleks itu tak dapat ditemukan lagi secara lengkap. Masyarakat dan budaya sebagai system gagasan dari setiap hasil karya manusia itu sendiri dalam kehidupan masyarakat yang di jadikan milik diri manusia melalui suatu proses belajar. Maka dari itu setiap tindakan manusia adalah suatu kebudayaan. Masyarakat dan budaya pada dasar nya adalah sebuah satu kesatuan tingkah laku dan kegiatan yang dilakukan seiring dengan proses belajar dan disertakan dengan adat dan kebiasaan yang membaur dengan masyarakat nanti akan menjadi sebuah budaya.

budaya atau kebudayaan dapat diartikan sebagai keseluruhan pengetahuan, kepercayaa,  nilai nilai, yang di miliki oleh manusia sebagai makhluk social. Isi nya terdapat perangkat-perangkat model pengetahuan atau system-sitem makna yang terjalin secara menyeluruh dalam simbol simbol yang di transmisikan secara historis. Dengan kata lain, kebudayaan dapat diartikan sebagai keseluruhan pengetahuan, kepercayaan, serta nilai-nilai yang dimiliki oleh manusia., dan di sebarkan luaskan secara turun temurun.

Kebudayaan memiliki beberapa unsur di dalam nya untuk membentuk nya. Ada tujuh unsur kebudayaan yang universal, yaitu: bahasa, system pengetahuan, organisasi social, system teknologi, system ekonomi, system religi, dan kesenian. Setiap unsur kebudayaan tersebut menjelma dalam tiga wujud. Yaitu: sebagai suatu ide gagasan, sebagai nilai, sebagai norma, peraturan dan aktivitas atau tindakan berpola serta benda-benda hasil karya.

Mungkin setiap kita sudah mengenal nama nya seni dan ini sudah di terapkan dalam kehidupan sehari-hari, hal ini sudah menjadi suatu kebutuhan manusia dan sudah ada terdapat pada diri manusia masing-masing tersebut. Mungkin tanpa di sadari alam semesta ini, juga terciptakan dari unsur ada nya seni dan Tuhan juga memberikan sifat seni pada makhluk ciptaan-Nya sehingga seni pun dapat dikaitkan dengan hal spiritual atau religi dalam suatu unsur kebudayaan, namun seni itu berupa ekspresi manusia yang berunsurkan keindahan yang di ungkapkan melalui suatu media yang bersifat nyata dan dapat dinikmati oleh kelima panca indera manusia.

 Tari adalah gerak tubuh yang secara berirama senada dengan alunan music yang dilakukan di tempat dan waktu tertentu untuk keperluan pergaulan,mengungkapkan perasaan, maksud, dan pikiran. Tari juga diiringi oleh bunyi-bunyian. Bunyi-bunyian yang disebut music pengiring tari mengatur suatu gerakan penari dan memperkuat maksud yang ingin disampaikan dari tarian tersebut. Gerakan tari berbeda dari gerakan sehari-hari seperti berlari, berjalan, atau bersenam. Menurut jenisnya, tari digolongkan menjadi tari rakyat, tari klasik, dan tari kreasi baru.

Seni adalah salah satu kebudayaan yang mengandung nilai indah dan memiliki ciri khas masing-masingnya. Sanggar yaitu, suatu tempat atau sarana yang digunakan oleh suatu  komunitas atau sekumpulan orang untuk melakukan pelatihan suatu kegiatan. Jadi, Sanggar Seni yaitu suatu tempat yang digunakan oleh sekumpulan orang untuk melakukan pelatihan (belajar) suatu kebudayaan yang mengandung nilai indah yang memiliki ciri khas.

Salah satu kota di Jawa Barat yang kesenian dan kebudayaan nya banyak mendapat pengaruh dari kebudayaan agama Hindu dan kebudayaan agama Islam yaitu di Kota Cirebon. Hal ini dapat kita lihat dari arsitektur bangunan-bangunan, seperti gua Sunyaragi ( tempat persembunyian para tentara perang yang di bangun oleh Sunan Kalijati ), gapura-gapura arsitektur masjid sang cipta rasa dan keraton-keraton tersebut diantara nya yaitu, Kasepuhan, Kanoman, Kaprabonan, dan Kacirebonan.
Tari Manggala Yuda merupakan salah satu jenis tari yang berada di Cirebon, tepat nya di Sanggar Seni Sekar Pandan.  Sanggar Seni Sanggar Pandan berdiri pada tanggal 05 Mei 1992 di dirikan oleh Heri Komara Hadi Arkaningrat  (Elang Heri)  dan keluarga nya dari keraton atau yang biasa di panggil Elang Tomi. Sanggar Seni Sekar Pandan ini sudah berdiri 27 tahun lama nya.  Sanggar Seni Sekar Pandan berada di komplek Keraton Kacirebonan Jl. Jagasatru, Pulasaren, RT 04/RW 02 No.74 Kec. Pekalipan, Kota Cirebon, Jawa Barat, Indonesia. Perumahan itu sangat sederhana,mirip dengan perumahan padat di daerah Jakarta. Namun disini lebih bersih dan juga tenang. Warga disini pun merupakan orang-orang keturunan Kesultanan Kacirebonan.


Tari Manggala Yuda diciptakan oleh Elang Heri Komarahadi pada tahun 2010. Tari Manggala Yuda merupakan tari kreasi yang menceritakan tentang pasukan perang pada zaman dahulu. Manggala Yuda berasal dari kata dasar  Manggala dan Yuda, Manggala yaitu arti nya unjung tombak dan Yuda sendiri arti nya perang. Jadi Tari Manggala Yuda artinya adalah merupakan ujung tombak pimpinan perang. Tari Mangga Yuda memiliki keunikan dalam suatu gerak dimana adanya penggabungan unsur-unsur dari tari lain seperti Tari Topeng, Wayang, gerak silat, adapun unsur tari lain nya tepat nya kesenian yang ada di Cirebon  yang mungkin belum banyak diketahui oleh masyarakat yaitu Tari Bungko dan unsur gerak yang ada di tari Baksa, dimana masing masing nya memiliki ciri gerak khas. Dari situlah Elang Heri Komarahadi mengembangkan lagi gerak-gerak tersebut sehingga menjadi suatu tarian yaitu Tari Manggala Yuda.

Salah satu nya dalam Tari Bungko ada gerak yang disebut dengan gerak lembean bebek ngoyos, lalu gerak silat adanya gerak ngelemprak dan biasa disebut jurusan pangeran santri dan yang terakhir dari Tari Baksa adanya gerak tindak patet. Setelah adanya penggabungan dari unsur-unsur seni tari, maka terciptanya lah tarian baru yang disebut Tari Manggala Yuda ini. Tari ini menambah hasanah atau ragam tari yang berakar dari seni tari tradisional Cirebon. Persiapan dan kesigapan gerak perang hal tersebut dapat terlihat pada bagian dimana prajurit mulai memakai property dan property tersebut diolah dan dijadikan sebuah gerak seolah olah bahwa persiapan saat itu sedang dilaksanakan. Tari Manggala Yuda sebagai sebuah gambaran prajurit-prajutin Keraton dalam bidang ketangkasan pada saat melalukan perang.

Pada Festival Keraton Nusantara (FKN) di Palembang November 2010, Elang Heri Komarahadi menyajikan tarian baru nya Tari Batik dan Tari Manggala Yuda. Diciptakan berdasarkan latar sejarah imajinatif Keraton Kacirebonan, tari ini menggambarkan karakter kesatria tentara yang gagah. Dengan gerak dinamis dan sangat beribawa mengisahkan seorang panlima perang memohon ijin kepada Sultan untuk melaksanakan titah sultan. Dimainkan oleh 3 penari saat itu  yakni, Tommy Uli Durhayoto, Saiful Anam, dan Dede. Tari ini sebelum belum pernah di tampilkan di event mana pum.

Tari Manggala Yuda khusus disajikan perdana atau pertama kali nya di public Fetival Keraton Nusantara. Diiringi musik gamelan pelog dengan lagu rangsang. Busana yang dikenakan adalah baju kerei (penggambaran rompi besi), dan jas senting warna hitam berbalut ornament gelang besi dan badong (ikat pinggang), topi iket burak, celana sontog, dan kain batik Cirebon.

Menurut Elang Heri Komarahadi, tarian kreasi nya ini merupakan kombinasi pengetahuan sejarah yang dipahami nya dengan ketekunan nya menggekuti seni tari sejak 15 tahun yang lalu.

0 komentar:

Posting Komentar