Kebudayaan lahir seiring dengan
kelahiran kehidupan manusia secara social, karena kebudayaan adalah ciptaan
atau hasil kreasi manusia sebagai makhluk social. Dalam kenyataan nya, wujud
kebudayaan pada awal pembentukan nya karena jejak-jejak kehidupan manusia yang
kompleks itu tak dapat ditemukan lagi secara lengkap. Masyarakat dan budaya
sebagai system gagasan dari setiap hasil karya manusia itu sendiri dalam
kehidupan masyarakat yang di jadikan milik diri manusia melalui suatu proses
belajar. Maka dari itu setiap tindakan manusia adalah suatu kebudayaan.
Masyarakat dan budaya pada dasar nya adalah sebuah satu kesatuan tingkah laku
dan kegiatan yang dilakukan seiring dengan proses belajar dan disertakan dengan
adat dan kebiasaan yang membaur dengan masyarakat nanti akan menjadi sebuah
budaya.
budaya atau kebudayaan dapat
diartikan sebagai keseluruhan pengetahuan, kepercayaa, nilai nilai, yang di miliki oleh manusia
sebagai makhluk social. Isi nya terdapat perangkat-perangkat model pengetahuan
atau system-sitem makna yang terjalin secara menyeluruh dalam simbol simbol
yang di transmisikan secara historis. Dengan kata lain, kebudayaan dapat
diartikan sebagai keseluruhan pengetahuan, kepercayaan, serta nilai-nilai yang
dimiliki oleh manusia., dan di sebarkan luaskan secara turun temurun.
Kebudayaan memiliki beberapa
unsur di dalam nya untuk membentuk nya. Ada tujuh unsur kebudayaan yang
universal, yaitu: bahasa, system pengetahuan, organisasi social, system
teknologi, system ekonomi, system religi, dan kesenian. Setiap unsur kebudayaan
tersebut menjelma dalam tiga wujud. Yaitu: sebagai suatu ide gagasan, sebagai
nilai, sebagai norma, peraturan dan aktivitas atau tindakan berpola serta
benda-benda hasil karya.
Mungkin setiap kita sudah
mengenal nama nya seni dan ini sudah di terapkan dalam kehidupan sehari-hari,
hal ini sudah menjadi suatu kebutuhan manusia dan sudah ada terdapat pada diri
manusia masing-masing tersebut. Mungkin tanpa di sadari alam semesta ini, juga
terciptakan dari unsur ada nya seni dan Tuhan juga memberikan sifat seni pada
makhluk ciptaan-Nya sehingga seni pun dapat dikaitkan dengan hal spiritual atau
religi dalam suatu unsur kebudayaan, namun seni itu berupa ekspresi manusia
yang berunsurkan keindahan yang di ungkapkan melalui suatu media yang bersifat
nyata dan dapat dinikmati oleh kelima panca indera manusia.
Tari adalah gerak tubuh yang secara berirama
senada dengan alunan music yang dilakukan di tempat dan waktu tertentu untuk
keperluan pergaulan,mengungkapkan perasaan, maksud, dan pikiran. Tari juga
diiringi oleh bunyi-bunyian. Bunyi-bunyian yang disebut music pengiring tari
mengatur suatu gerakan penari dan memperkuat maksud yang ingin disampaikan dari
tarian tersebut. Gerakan tari berbeda dari gerakan sehari-hari seperti berlari,
berjalan, atau bersenam. Menurut jenisnya, tari digolongkan menjadi tari
rakyat, tari klasik, dan tari kreasi baru.
Seni adalah salah satu kebudayaan yang mengandung nilai
indah dan memiliki ciri khas masing-masingnya. Sanggar yaitu, suatu tempat atau
sarana yang digunakan oleh suatu
komunitas atau sekumpulan orang untuk melakukan pelatihan suatu
kegiatan. Jadi, Sanggar Seni yaitu suatu tempat yang digunakan oleh sekumpulan
orang untuk melakukan pelatihan (belajar) suatu kebudayaan yang mengandung
nilai indah yang memiliki ciri khas.
Salah satu kota di Jawa Barat
yang kesenian dan kebudayaan nya banyak mendapat pengaruh dari kebudayaan agama
Hindu dan kebudayaan agama Islam yaitu di Kota Cirebon. Hal ini dapat kita
lihat dari arsitektur bangunan-bangunan, seperti gua Sunyaragi ( tempat
persembunyian para tentara perang yang di bangun oleh Sunan Kalijati ),
gapura-gapura arsitektur masjid sang cipta rasa dan keraton-keraton tersebut
diantara nya yaitu, Kasepuhan, Kanoman, Kaprabonan, dan Kacirebonan.
Tari Manggala Yuda merupakan
salah satu jenis tari yang berada di Cirebon, tepat nya di Sanggar Seni Sekar
Pandan. Sanggar Seni Sanggar Pandan
berdiri pada tanggal 05 Mei 1992 di dirikan oleh Heri Komara Hadi
Arkaningrat (Elang Heri) dan keluarga nya dari keraton atau yang biasa
di panggil Elang Tomi. Sanggar Seni Sekar Pandan ini sudah berdiri 27 tahun
lama nya. Sanggar Seni Sekar Pandan
berada di komplek Keraton Kacirebonan Jl. Jagasatru, Pulasaren, RT 04/RW 02
No.74 Kec. Pekalipan, Kota Cirebon, Jawa Barat, Indonesia. Perumahan itu sangat
sederhana,mirip dengan perumahan padat di daerah Jakarta. Namun disini lebih
bersih dan juga tenang. Warga disini pun merupakan orang-orang keturunan
Kesultanan Kacirebonan.
Tari Manggala Yuda diciptakan
oleh Elang Heri Komarahadi pada tahun 2010. Tari Manggala Yuda merupakan tari
kreasi yang menceritakan tentang pasukan perang pada zaman dahulu. Manggala
Yuda berasal dari kata dasar Manggala
dan Yuda, Manggala yaitu arti nya unjung tombak dan Yuda sendiri arti nya
perang. Jadi Tari Manggala Yuda artinya adalah merupakan ujung tombak pimpinan
perang. Tari Mangga Yuda memiliki keunikan dalam suatu gerak dimana adanya
penggabungan unsur-unsur dari tari lain seperti Tari Topeng, Wayang, gerak
silat, adapun unsur tari lain nya tepat nya kesenian yang ada di Cirebon yang mungkin belum banyak diketahui oleh
masyarakat yaitu Tari Bungko dan unsur gerak yang ada di tari Baksa, dimana
masing masing nya memiliki ciri gerak khas. Dari situlah Elang Heri Komarahadi
mengembangkan lagi gerak-gerak tersebut sehingga menjadi suatu tarian yaitu
Tari Manggala Yuda.
Salah satu nya dalam Tari Bungko
ada gerak yang disebut dengan gerak lembean bebek ngoyos, lalu gerak silat
adanya gerak ngelemprak dan biasa disebut jurusan pangeran santri dan yang
terakhir dari Tari Baksa adanya gerak tindak patet. Setelah adanya penggabungan
dari unsur-unsur seni tari, maka terciptanya lah tarian baru yang disebut Tari
Manggala Yuda ini. Tari ini menambah hasanah atau ragam tari yang berakar dari
seni tari tradisional Cirebon. Persiapan dan kesigapan gerak perang hal
tersebut dapat terlihat pada bagian dimana prajurit mulai memakai property dan
property tersebut diolah dan dijadikan sebuah gerak seolah olah bahwa persiapan
saat itu sedang dilaksanakan. Tari Manggala Yuda sebagai sebuah gambaran
prajurit-prajutin Keraton dalam bidang ketangkasan pada saat melalukan perang.
Pada Festival Keraton Nusantara
(FKN) di Palembang November 2010, Elang Heri Komarahadi menyajikan tarian baru
nya Tari Batik dan Tari Manggala Yuda. Diciptakan berdasarkan latar sejarah
imajinatif Keraton Kacirebonan, tari ini menggambarkan karakter kesatria
tentara yang gagah. Dengan gerak dinamis dan sangat beribawa mengisahkan
seorang panlima perang memohon ijin kepada Sultan untuk melaksanakan titah
sultan. Dimainkan oleh 3 penari saat itu
yakni, Tommy Uli Durhayoto, Saiful Anam, dan Dede. Tari ini sebelum
belum pernah di tampilkan di event mana pum.
Tari Manggala Yuda khusus
disajikan perdana atau pertama kali nya di public Fetival Keraton Nusantara.
Diiringi musik gamelan pelog dengan lagu rangsang. Busana yang dikenakan adalah
baju kerei (penggambaran rompi besi), dan jas senting warna hitam berbalut
ornament gelang besi dan badong (ikat pinggang), topi iket burak, celana
sontog, dan kain batik Cirebon.
Menurut Elang Heri Komarahadi,
tarian kreasi nya ini merupakan kombinasi pengetahuan sejarah yang dipahami nya
dengan ketekunan nya menggekuti seni tari sejak 15 tahun yang lalu.
0 komentar:
Posting Komentar